Langsung ke konten utama

Mempelajari bahasa pemograman PHP itu buang-buang waktu!


Begitulah kurang lebih maksud dari postingan di group facebook yang saya baca, sambil geleng-geleng kepala dan berucap dalam hati "what the heck you are talking about man!". Tapi tanpa kita sadari ada banyak orang yang sepemikiran dengan si empunya post, mereka menganggap PHP itu adalah sebuah bahasa yang sangat tidak keren, tidak canggih, tidak safe, terlalu banyak garbage collection sehingga ga well perform. Saya jadi teringat beberapa waktu yang lalu ketika menghadiri sebuah konferensi teknologi di Jakarta, statement dari seorang IT Manager sebuah perusahaan yang bergerak di industri keuangan "we are not doing PHP here, and will never be while I'm still here" rasanya kembali menegaskan bagaimana bahasa pemograman ini dipandang sebelah mata dan kerap menjadi second citizen.

Well, with all due respect.. tidak ada yang salah dengan penilaian tersebut, apalagi jika disampaikan dengan data dan fakta plus experience. Tidak bisa kita pungkiri PHP memang memiliki beberapa kelemahan, dan itu wajar.. ga ada satupun di dunia ini yang sempurna, coba sebutkan bahasa-bahasa pemograman yang paling populer belakangan ini, apakah ada yang tidak memiliki kekurangan? ga ada kan? Akan tetapi, statement itu hanya valid tergatung dari use case-nya, contoh: PHP adalah pilihan yang tidak tepat untuk membangun aplikasi streaming bertrafik tinggi, aplikasi embedded, robotic, perhitungan dengan presisi tinggi dan banyak lagi. 

Lalu apakah PHP seburuk itu sehingga mempelajarinya hanya akan buang-buang waktu saja? hmm, tidak juga! sekali lagi itu tergantung use case-nya. PHP adalah bahasa yang cukup reliable untuk membangun web based application, apalagi sekarang ini kemampuan PHP baik dalam execution, performance dan security semakin lama semakin ditingkatkan. Ekosistem perusahaan pengguna PHP di Indonesia juga cukup besar, tidak percaya? coba saja lihat di website lowongan kerja dan gunakan kata kunci PHP, pasti hasil pencariannya akan banyak sekali ;)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Angular Bagian 2: Instalasi dan Konfigurasi

Menginstall dan memulai sebuah project dengan Angular dapat dilakukan hanya dengan beberapa langkah saja karena Angular sudah menyediakan CLI ( command line interface ) yang membuat pekerjaan menjadi jauh lebih mudah. Anda tidak perlu repot-repot membuat atau meng copy-paste  file yang dibutuhkan tapi cukup dengan menjalankan perintah di terminal/ command prompt  maka file yang Anda inginkan akan otomatis terbentuk. Adapun sebelum bekerja dengan Angular, sangat disarankan sekali bagi Anda untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai HTML, CSS dan javascript. Hal ini dapat membantu Anda lebih mudah memahami keseluruhan materi dari tutorial ini maupun tutorial lainnya yang berkaitan dengan Angular. Pre Requisite Sebelum memulai project dengan Angular pastikan di komputer/laptop Anda sudah terinstall  NodeJS  dan  NPM . Saya tidak akan menjelaskan detail step-by-step instalasi NodeJS dan NPM pada tutorial ini karena dapat Anda temukan secara mandiri di Google, namun saya sarankan untu

Tutorial Angular Bagian 1: Introduction

Angular merupakan salah satu library javascript yang sangat populer untuk membangun user interface aplikasi berbasis web ( web application ). Dikembangkan oleh Google, Angular telah digunakan oleh banyak perusahaan kelas dunia maupun startup yang menginginkan aplikasi mereka dapat berjalan  dengan  smooth  dan tentu saja cepat ketika diakses oleh pengguna. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan mengapa memilih Angular, antara lain: Re-usable Component Mayoritas sebuah  website terdiri atas sedikitnya tiga blok utama yaitu:  Header: memuat menu navigasi, logo dan judul website. Content: memuat informasi utama yang ditujukan bagi pengguna, baik itu artikel, tabel maupun grafik. Footer : memuat informasi seperti copyright, link social media, nomor kontak dan sebagainya. Nah, dari tiga blok diatas, header dan footer  adalah yang jarang sekali berubah, berbeda dengan blok content yang isinya dinamis tergantung dari halaman yang sedang diakses oleh pengguna. Angu

EJSC, co-working space kekinian di Jawa Timur

Dalam rangka memanfaatkan momen cuti lebaran 2023 agar tetap produktif saya menyempatkan diri  mampir ke salah satu co-working space di daerah Pamekasan, Madura. Awalnya cukup surprised ketika googling dan menemukan EJSC ini, sangat tidak menyangka kalau di kota kecil di Provinsi Jawa Timur ini sudah tersedia co-working space yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Lokasinya sendiri berada di Gedung Karesidenan Kota Pamekasan, persis di seberang alun-alun kota yang lebih dikenal dengan sebutan Arek Lancor. image source: google Berikut ini beberapa kesan positif yang dapat saya simpulkan selama menggunakan co-working space ini dua hari berturut-turut: Akses yang Mudah Ga perlu muter-muter untuk bisa menemukan tempat ini, apalagi sampai nyasar. Google Maps offline? bisa tanya ke warga setempat, pasti rata-rata tahu dimana gedung karesidenan berada. Parkiran Luas Parkiran baik untuk roda empat ataupun roda dua tersedia di halaman depan gedung, waktu sa