Langsung ke konten utama

EJSC, co-working space kekinian di Jawa Timur

Dalam rangka memanfaatkan momen cuti lebaran 2023 agar tetap produktif saya menyempatkan diri  mampir ke salah satu co-working space di daerah Pamekasan, Madura. Awalnya cukup surprised ketika googling dan menemukan EJSC ini, sangat tidak menyangka kalau di kota kecil di Provinsi Jawa Timur ini sudah tersedia co-working space yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Lokasinya sendiri berada di Gedung Karesidenan Kota Pamekasan, persis di seberang alun-alun kota yang lebih dikenal dengan sebutan Arek Lancor.

image source: google

Berikut ini beberapa kesan positif yang dapat saya simpulkan selama menggunakan co-working space ini dua hari berturut-turut:

Akses yang Mudah

Ga perlu muter-muter untuk bisa menemukan tempat ini, apalagi sampai nyasar. Google Maps offline? bisa tanya ke warga setempat, pasti rata-rata tahu dimana gedung karesidenan berada.

Parkiran Luas

Parkiran baik untuk roda empat ataupun roda dua tersedia di halaman depan gedung, waktu saya datang ke sini kondisi parkiran cukup sepi entah karena masih musim liburan atau memang sehari-harinya seperti itu, tapi denger-denger sih gedung ini sering dijadikan sebagai tempat resepsi/pesta jadi kemungkinan parkiran hanya padat di saat-saat tertentu.

Koneksi Internet Bagus

Ini adalah salah satu alasan kenapa saya mencari co-working space untuk bekerja. Akses internet disini sangat bagus baik untuk sekedar browsing, streaming video ataupun online meeting.

Ruangan Nyaman

Design ruangannya baik untuk workstation ataupun meeting room terlihat nyaman dan kekinian, nuansa ala-ala kafe dimana banyak kata-kata motivasi ditempel di dinding.

image source: google

Toilet Bersih

Ga bisa dipungkiri bahwa kebanyakan toilet umum di pulau madura ini cukup extreme, tapi di ECSJ kondisi toilet bersih ga bikin pusing.

Air Conditioner

Keberadaan pendingin ruangan adalah salah satu faktor yang menjadi nilai plus sekaligus minus, plus karena menurut saya cuaca panas di pulau Madura bisa bikin kerja jadi ga betah, banyangin aja meeting online dengan kolega sambil bawa-bawa kipas, bisa impact ke kreativitas, dengan AC suasana jadi lebih adem. Minus karena AC hanya dinyalain selama beberapa menit lalu mati selama beberapa jam, pengaturan timernya ketat sekali, ujung-ujungnya harus kipas-kipas juga sambil buka visual studio code.

Tapi overall saya sangat mengapresiasi keberadaan Co-Working Space EJSC (East Java Super Corridor) ini, mengutip dari situs Pemprov Jawa Timur bahwa EJSC merupakan program pemerintah provinsi yang ditujukan untuk mendukung generasi millenial dalam mengembangkan kreativitas digital sehingga dapat menghasilkan beragam ide brilian. Ada banyak cerita mengenai start-up yang berdiri dari hasil diskusi para foundernya di sebuah kafe dan harapan kita EJSC ini dapat menjadi tempat diskusi para founder start-up berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mempelajari bahasa pemograman PHP itu buang-buang waktu!

Begitulah kurang lebih maksud dari postingan di group facebook yang saya baca, sambil geleng-geleng kepala dan berucap dalam hati " what the heck you are talking about man !". Tapi tanpa kita sadari ada banyak orang yang sepemikiran dengan si empunya post , mereka menganggap PHP itu adalah sebuah bahasa yang sangat tidak keren, tidak canggih, tidak safe,  terlalu banyak garbage collection sehingga ga well   perform. Saya jadi teringat beberapa waktu yang lalu ketika menghadiri sebuah konferensi teknologi di Jakarta, statement dari seorang IT Manager sebuah perusahaan yang bergerak di industri keuangan " we are not doing PHP here, and will never be while I'm still here " rasanya kembali menegaskan bagaimana bahasa pemograman ini dipandang sebelah mata dan kerap menjadi second citizen. Well, with all due respect.. tidak ada yang salah dengan penilaian tersebut, apalagi jika disampaikan dengan data dan fakta plus experience. Tidak bisa kita pungkiri PHP mem

Akselerasi minimum tapi konsisten

Sama halnya dengan perlombaan lari kita tidak mungkin dapat begitu saja mencapai kecepatan maksimum begitu mendengar aba-aba"ya" atau letusan pistol, semua butuh proses. Dalam programming pun demikian, jangan pernah berharap bahwa setelah  langkah pertama selanjutnya akan mulus tanpa rintangan, justru sebaliknya titik paling sulit, rumit, berdarah-darah dan butuh kesabaran ekstra ada pada fase ini. Tidak heran jika banyak sekali kita temui beberapa orang menyerah dan memilih untuk putar arah karena merasa dirinya berada di jalan yang salah. saya tidak berbakat untuk menjadi seorang programmer - by anonymous.  Saya berani bertaruh kalau semua programmer hebat yang kita temui pernah menghadapi hal yang sama, bedanya? mereka tidak menyerah dan secara konsisten melakukan perbaikan (remedial) dan mempelajari hal baru setiap harinya. Stuck ? itu hanya sementara, lambat laun jawaban akan didapati jika terus mencari. Fase ini memang berat tapi sangat krusial, para programmer

Tutorial Angular Bagian 3: Membuat dan Mengubah Style Component

Component merupakan bagian terpenting dari Angular untuk menghasilkan blok-blok HTML yang membentuk suatu halaman. Masing-masing component dapat berdiri sendiri atau menjadi sub component dari component lain (biasa disebut dengan child component)   dan bisa digunakan berulangkali di halaman yang berbeda (reusable). Secara garis besar Angular component   terdiri atas: HTML template untuk menampilkan HTML objek kepada pengguna Typescript class, digunakan untuk menulis logika aplikasi ataupun behaviour dari component tersebut CSS untuk mengubah style/tampilan component Membuat Component Cara yang paling mudah untuk membuat component adalah dengan Angular CLI, buka terminal dan pastikan Anda sudah berada di dalam direktori   aplikasi Angular lalu jalankan perintah berikut: ng generate component hello-world Perintah di atas secara otomatis akan membuat folder dengan nama hello-world (src/app/hello-world) dan di dalam folder tersebut Anda akan menemukan file: hello-world.component.ts